Tepat jam 11 malem saya lagi nge-galau sama yang namanya skripsi.
Sebenernya dah ngantuk, tapi hati ga tenang aja kalo ga curhat. Yah, gada yang bisa dicurhatin malem2 gini, yowes tulis di blog ajah.
Udah 6 bulan dapet SK skripsi entah kenapa saya malah ngerasa ga maju-maju. Statis. Emang sayanya yang banyak diem sih.
Bermula dari pengajuan proposal yang secara 'ngedadak' saya susun di kampus. Jelek. Tidak terencana. OK, perbaiki.
Seminar: hmmm... pencerahan?Not really. Masih bingung dengan fokus dan apa yang saya pengenin.
Keluar SK? yeah... Dosen pembimbing saya itu loh... Dugaan yang mengejutkan dan menjadi nyata. Di antara kebahagiaan dan kesedihan.
Komputer rusak? Eughh.. Ieu mah ngadoja pisan! Untung aja data skripsi nya gada yang ilang.
Beli baru? Okeh, baru saya pke nyekripsi kemaren2 aja.
bimbingan? Udah 1 bulan saya ga bimbingan. Hiatus? Bukan, sulit melawan rasa malas.
Ditambah dengan teori dan bahan yang malas saya baca. Padahal kalo dipikIr-pikir skripsi tuh jangan dipikirin terus tapi dikerjain. Nah, makanya saya sekarang lagi nyusun bab 2 dan 3 dlu biar afdol bimbingannya.
Kadang sirik sama temen2 yg dah lulus. Belum lagi yang di rumah nyuruh saya cepet lulus, cepet dapet gawe, cepet kawin mah kagak tapi. #NGAREP
Nyok ah! beberapa menit curhat ini semoga bisa menenangkan hati saya dan membuat saya tidur nyenyak.
Okeh, tidur dulu dah lanjut subuh geber skripsinya.
Minggu, 10 Februari 2013
Jumat, 08 Februari 2013
Irfan Bachdim dan Alasan Kepindahannya
Nama
Irfan Bachdim kini tengah menjadi sorotan media massa dikarenakan keputusannya
untuk hengkang dari klub sepakbola yang telah lama menaunginya, yakni Persema
Malang. Hal ini bermula dari salah satu
tweet Bachdim dalam akun twitternya @irfanbachdim10:
“I
choose to go to Thailand to improve my self. Persema is not working with me to
finish my transfer. I didnt get 8 months salary from Persema. Who will work for
8 months without receiving money? I did because i love to play soccer.”
Irfan Bachdim |
Pemain
Timnas Indonesia bernomor punggung 10 ini berusaha menegaskan dalam akun
twitter-nya bahwa keputusannya mendekati Chonburi FC, salah satu klub sepakbola
Thailand, dikarenakan ia ingin terus meningkatkan kemampuannya. Terlebih, menurut
Bachdim, tidak adanya penerimaan gaji dari Persema selama 8 bulan membuatnya
memilih status bebas transfer. Berdasarkan aturan FIFA, pemain berstatus bebas
transfer jika tidak digaji selama 3 bulan atau lebih.
Jika
diingat lagi, Bachdim bukanlah satu-satunya ‘korban’ dari carut marutnya
manajemen persepakbolaan Indonesia. Striker Persis Solo, Diego Mendieta
meninggal pada tanggal 4 Desember 2012 karena tidak bisa membayar biaya
pengobatan komplikasi penyakit tifus yang diidapnya. Mendieta juga tidak digaji
selama beberapa bulan oleh Persis Solo.
Sumber:
http://id.berita.yahoo.com/persema-klaim-irfan-bachdim-masih-terikat-kontrak-131600958--sow.html
Langganan:
Postingan (Atom)